Rabu, 31 Oktober 2018

DIY Tissue Bekas

Halo Kawan...Kembali Lagi Bersama Saya Di Alfikho Azka Blog...Kali Ini Saya Akan Memberitahu Kalian Cara Membuat Tempat Tissue Dari Koran Bekas...Langsung Aja Ya...

Membuat Tempat Tissue Dari Tissue Bekas
Bahan :  koran bekas, lakban, gunting, dan lem.
Cara Membuatnya : 1. Anda bisa menggulung bekas koran sebanyak-banyaknya dengan besaran yang sama disetiap gulungannya. Gulungan tersebut kemudian dibuat menjadi dua ukuran, ukuran yang lebih panjang untuk bagian bawah dan atas kotak, sementara ukuran yang lebih pendek untuk bagian samping kotak.

2.Susun gulungan pertama membentuk persegi panjang dengan menggunakan lem supaya tidak mudah lepas. Gunakan dua susunan untuk bawah dan atas kotak. Kemudian lubangi susuan bagian atas sebagai tempat untuk mengambil tissue.

3.Susun gulungan kedua membentuk persegi panjang dan persegi dan gabungkan bagian bawah dan samping menggunakan lakban. Setelah itu gabung bagian atasnya menggunakan lakban juga. Kerajinan tangan dari koran bekas siap digunakan.

From : 
Berinovasi.com
Ini Hasilnya...



Itu Saja Kawan...Semoga Bermanfaat Untuk Kalian Ya...Maaf Bila Ada Kesalahan (Masih Pemula XD) Sampai Jumpa Lagi...Wasalamualaikum WR WB..




Rabu, 24 Oktober 2018

Sumpah Pemuda

Assalamualaikum WR WB...Hai Kawan Kembali Lagi Bersama Saya Alfikho Azka Blog....Kali Ini Saya Akan Menceritakan Tentang Sumpah Pemuda.Karena Sumpah Pemuda Tidak Lama Lagi...Oke Langsung Aja Ya....

 Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia(Jakarta).
From : Wikipedia (Wikipedia Indonesia)
Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda. Penulisan menggunakan ejaan van Ophuysen

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
PERINGATANNYA :
Sejak 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda.


Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.
Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia.
Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng).
Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.
Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.
Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
Anak juga harus dididik secara demokratis.


Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.
Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
(From : (Tribun News)








Oke Kawan Itu Saja Dari Saya Terima Kasih Sudah Membuka Blog Saya,Maaf Bila Ada Kesalahan Kata Wassalamualaikum WR WB


Rabu, 10 Oktober 2018

Permainan Tradisional

Hai Kawan Selamat Datang Lagi Di Blog Saya...Kali Ini Saya Akan Memberitahu Tentang Permainan Tradisional Di Indonesia...Langsung Aja Ya....

Permainan Tradisional Adalah permainan yang dimainkan oleh anak-anak jaman dulu. Kebanyakan permainan ini dilakukan dengan cara kelompok. Kehidupan masyarakat di masa lalu yang bisa dibilang tidak mengenal dunia luar telah mengarahkan dan menuntun mereka pada kegiatan sosial dan kebersamaan yang tinggi.
 Contohnya...
1.Tarik Tambang











2.Congklak


3.Boy-Boyan
4.Petak Umpet


Itu Saja Dari Saya Terima Kasih Sudah Membuka Blogku Ya..Maaf Bila Ada Kesalahan Kata 
Wassalamualaikum WR WB

Rabu, 03 Oktober 2018

Gempa Di Palu Dan Donggala

Assalamualaikum WR.WB...Halo Kawan!,Kembali Lagi Bersama Saya Di Alfikho Azka Blog.Kali Ini Saya Akan Menjelaskan Tentang Gempa Di Palu Dan Donggala...Langsung Aja Ya...




Ini Adalah Gambar Dimana Gempa Itu Menewaskan Banyak Orang...;(











Gempa Ini Cukup Besar,Sekitar 7,7 Skala Richter...Tsunami Juga....


Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers Rabu (3/10) siang, mengungkapkan, sebagian korban tewas sudah dimakamkan secara masal.
"Sementara yang luka berat ada 2.549 orang, yang hilang ada 113 orang, dan yang tertimbun 152 orang. Adapun pengungsi jumlahnya lebih dari 73.000 orang," kata Sutopo.
Para korban tewas itu tercatat 1.177 yang ditemukan di Palu, 153 orang ditemukan di kabupoaten Donggala, 65 orang ditemukan di Kabupaten Sigi dan 12 orang di Kabupaten Parigi Moutong.
"Ada pula permintaan dari kedutaan-kedutaan asing bahwa korban tewas yang merupakan warga asing agar jangan segera dikuburkan, untuk diidentifikasi terlebih dahulu. Namun sampai sekarang belum ada korban tewas yang ditemukan yang merupakan warga asing," tambah Sutopo.
Sejauh ini Tim SAR berhasil menyelamatkan enam orang dari balik reruntuhan, dan menemukan serta membawa keluar 12 orang yang ditemukan dalam keadaan tewas.
Diperkirakan masih ada setidaknya 30 orang yang masih tertimbun.
Dari Palu, rombongan Presiden Jokowi bertolak ke Donggala, yang belum lama bisa diakses.(Copas : BBC.com Link BBC)
Yang Bisa Dilakukan Ialah Medoakannya,Lalu Menyumbangnya,Memberi Sejumlah Barang Tak Terpakai Kepada Mereka...Lalu Hikmahnya Kita Ini Harus Berhati-Hati Jika Berada Dimana Saja...
Yaa...Itu Saja Kawan...Saya Berharap Mereka Semua Yang Sedang Mengungsi Bisa Kembali Sembuh Dan Bisa Kembali Beraktifitas Seperti Biasa...


Peribahasa Dan Ungkapan

Assalamualaikum Kawan! Kembali lagi bersama saya di Alfikho Azka Blog  Kali ini saya akan memberi kalian 5 peribahasa dan 5 ungkapan...ok la...